Paul
Dalam usaha laundry skala besar, pengelolaan limbah air menjadi salah satu tantangan utama, terutama ketika terjadi peningkatan jumlah konsumen yang signifikan. Usaha laundry besar di Jawa Tengah menghadapi situasi ini ketika volume air limbah yang dihasilkan meningkat pesat seiring dengan peningkatan permintaan jasa.
Untuk mengatasi tantangan ini, dilakukan langkah penting, yakni mengganti sistem aerasi dari ring blower ke root blower. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pengolahan limbah, tetapi juga melindungi peralatan dari kerusakan jangka panjang.
Peningkatan Kapasitas Limbah, Solusi Aerasi Baru
Pada awalnya, sistem aerasi di instalasi pengolahan air limbah usaha laundry ini menggunakan dua ring blower dan dua turbo blower. Namun, seiring dengan peningkatan kapasitas air limbah, sistem ini mulai tidak mampu menangani beban yang lebih besar secara efektif.
Kondisi ini mendorong perubahan signifikan: penggantian sistem aerasi dengan satu root blower berukuran 4 inch. Root blower ini dipilih karena kemampuannya yang lebih unggul dalam menangani tekanan dan volume udara yang dibutuhkan untuk aerasi pada kedalaman lebih besar.
Perubahan Kedalaman Aerasi
Pada sistem lama, kedalaman aerasi hanya mencapai 3 meter. Namun, untuk mengakomodasi volume limbah yang meningkat, kedalaman aerasi ditingkatkan menjadi 5 meter. Hal ini memerlukan blower dengan kemampuan yang lebih besar untuk mendorong udara pada tekanan yang lebih tinggi. Di sinilah root blower memainkan peran penting, karena mampu menghasilkan tekanan dan volume udara yang stabil, bahkan pada kedalaman lebih dari 3 meter.
Keterbatasan Ring Blower pada Kedalaman Lebih dari 3 Meter
Menggunakan ring blower pada kedalaman lebih dari 3 meter ternyata memiliki banyak keterbatasan. Ring blower pada dasarnya dirancang untuk menghasilkan volume udara yang besar, tetapi bukan untuk menangani tekanan yang tinggi.
Ketika digunakan di kedalaman yang lebih besar, seperti 5 meter, tekanan udara menjadi sangat besar, sehingga kemampuan ring blower untuk mendorong udara keluar menjadi terbatas. Hal ini menyebabkan udara tertahan di dalam blower, yang pada akhirnya meningkatkan suhu di dalam ruang blower.
Panas berlebih akibat gesekan udara yang tertahan menyebabkan bearing pada ring blower rusak. Setelah bearing rusak, putaran kipas blower menjadi tidak stabil dan bahkan bisa mengenai dinding blower.
Akibatnya, kipas blower bisa pecah atau rontok, dan serpihannya bisa menumpuk, menyebabkan blower macet total. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan motor blower trip atau terbakar, terutama jika sistem pengaman pada panelnya tidak berfungsi dengan baik.
Mengapa Root Blower Adalah Solusi Terbaik?
Berbeda dengan ring blower, root blower dirancang untuk menangani kedua aspek penting dalam proses aerasi: tekanan udara yang tinggi dan volume udara yang besar. Root blower mampu bekerja pada kedalaman lebih dari 3 meter dengan stabil, karena kemampuannya menghasilkan tekanan udara yang cukup besar untuk mendorong udara keluar dari diffuser meskipun berada di kedalaman yang lebih tinggi.
Selain itu, root blower juga mampu mempertahankan suhu kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan ring blower, sehingga lebih aman dan tahan lama dalam pengoperasian.
Kesimpulan: Investasi pada Efisiensi dan Keamanan
Penggantian ring blower dengan root blower di instalasi pengolahan air limbah ini bukan hanya soal menangani peningkatan kapasitas, tetapi juga langkah cerdas untuk memastikan sistem aerasi bekerja dengan lebih efisien dan aman.
Dengan root blower, usaha laundry ini tidak hanya mampu menjaga kualitas pengolahan limbahnya, tetapi juga mencegah risiko kerusakan blower dan motor yang dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang mahal dan downtime operasional.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengganti blower ini adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi operasional usaha laundry, sekaligus berkontribusi pada pengelolaan limbah yang lebih baik dan ramah lingkungan.
